HUBUNGAN IMAN DAN KESEHATAN
Oleh:
Pdt. Humala Lumbantobing, M.Th
Hidup sehat adalah dambaan semua orang. Sebab
dengan tubuh yang sehat maka kita dapat melakukan segala aktivitas dengan baik.
Hidup sehat membuat segalanya indah, di mana kita bisa bekerja dengan maksimal,
bergaul dengan semua orang dan menikmati
hidup sebagai anugerah Tuhan. Sebaliknya tubuh yang sakit-sakitan membuat kita
tidak dapat melakukan apa-apa. Kita hanya mengeluh, menangis, meratap dan
kuatir, jangan-jangan kita akan mati.
Untuk mempertahankan tubuh yang sehat beberapa
hal yang kita lakukan adalah: mengatur pola makan, tidur yang cukup, olah raga
yang teratur, tidak merokok, dan tidak mengkonsumsi jenis-jenis minuman keras.
Jika hal-hal itu kita hindari dengan baik tentu akan berdampak terhadap
kesehatan kita. Tetapi pernahkah kita berpikir tentang hubungan iman dan
kesehatan? Nampaknya belum banyak orang yang menyadari bahwa sebenarnya iman
sangat berdampak terhadap kesehatan.
Apakah hubungan iman dengan kesehatan dan bagaimanakah
itu berdampak terdapat kesehatan kita? Firman Tuhan dalam Amsal 17:22 menyebutkan: “Hati
yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan
tulang.” (Amsal 17:22; 15:13). Ayat ini mendorong kita untuk tetap bergembira
dalam hidup sehari-hari dan itu akan berdampak terhadap kesehatan. Sebaliknya
semangat yang patah akan berdampak terhadap kesakitan. Jika kita merenungkan
dan mempercayai Firman ini tentu mendorong kita untuk tetap bersemangat dan
bersukacita dalam hidup.
Dalam
Mazmur 91:14, 16 disebutkan: “Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan
meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Dengan
panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan
dari pada-Ku.” Jika hati kita melekat pada Tuhan maka kita akan memperoleh
berkat yaitu panjang umur. Orang-orang yang panjang umur tentulah orang-orang
yang sehat. Sejajar dengan ayat tersebut, Firman Tuhan mengatakan: “Hormatilah
ayah dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu,
kepadamu.” (Kel.20:12). Menuruti Firman Tuhan dengan menghormati orang tua akan
memperoleh umur yang lanjut sebagai berkat dari TUHAN. Ketika kita memperoleh untuk yang panjang
tentu karena Tuhan menganugerahkan kesehatan yang baik kepada kita.
Menurut Dr. Harold J. Sala, hubungan iman
dengan kesehatan sangat erat dan bahkan sangat relevan. Pada tahun 90-an
seorang dokter medis mulai mendoakan pasiennya dan ternyata kesehatan pasiennya
segera membaik. Kemudian setelah melakukan penelitian ilmiah yang lebih banyak
lagi, maka diayakini bahwa doa dan iman sangat berpengaruh terhadap kesehatan.
Dalam suatu dekade ada penelitian sampai 212 kali tentang pokok tersebut dan
terbukti bahwa memang jelas ada hubungan
(korelasi) antara iman atau kepercayaan kepada Allah dan kesehatan kita.
Berdasarkan hasil penelitian Dr. Koenig ada 5
hal hubungan iman dengan kesehatan, yaitu:
1.
Orang
yang mengikuti ibadah secara teratur ternyata lebih sedikit opname di rumah
sakit daripada mereka yang tidak pernah
atau jarang terlibat dalam ibadah-ibadah Gereja.
2.
Orang
yang berdoa dan membaca Alkitab mempunyai tekanan darah yang lebih rendah.
3.
Orang
yang menghadiri kebaktian-kebaktian ternyata mempunyai sistem kekebalan yang
lebih kuat daripada mereka yang kurang mengikutinya.
4.
Ada
hubungan antara lingkungan keagamaan (iman) dengan kesehatan.
5.
Orang
yang memiliki iman dan erat bersekutu dengan Tuhan memiliki serangan jantung
yang lebih kecil, daripada mereka yang tidak erat bersekutu dengan Tuhan. Dan mereka
yang erat bersekutu dengan Tuhan dapat mengatasi masalah-masalah hidupnya lebih
cepat dan hidup lebih lama dibanding mereka yang tidak memiliki iman (Eric
Gorski, “Health and Spirit”, 2000, pp.1,4).
Menurut penelitian Dr. Koenig pada waktu kemudian,
sebagaimana juga telah disaksikan oleh para pendeta dan tim medis ternyata
bahwa orang yang memiliki persekutuan dengan Tuhan melalui pembacaan Alkitab,
mempunyai lebih sedikit kekuatiran, mengelola stressnya lebih baik, dan percaya
bahwa Allah akan membebaskannya dari badai kesulitannya. Para peneliti telah
membuktikan bahwa jika kita ingin memiliki umur yang panjang, hidup yang sehat,
maka jalan yang terbaik adalah hidup dalam jalan Tuhan.
Hidup yang erat bersekutu dengan Tuhan akan
mendorong kita untuk mengontrol diri terhadap hawa nafsu. Orang yang kegemukan
(obesitas) sering mengeluh karena terlalu gemuk dan tentunya tubuhnya rawan
terhadap penyakit serangan jantung, darah tinggi dan struk. Salah satu faktor
kegemukan adalah kurangnya seseorang mengontrol diri dari macam makan
kesukaannya, apalagi makanan yang berminyak dan mengandung kolesterol. Salah
satu penyebab penyakit kanker adalah karena merokok. Dokter sudah melarang
seseorang untuk tidak merokok, tetapi dia tidak bisa mengontrol dirinya dan terus merokok sehingga menimbulkan penyakit
pada tubuhnya sendiri. Firman Tuhan jelas menyebutkan: “Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu
percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama
dengan penyembahan berhala, semunya itu mendatangkan murka Allah.” (Kol.3:5).
Pengontrolan diri (self-control)
sangat penting kita perhatikan, karena Tuhan telah mengajar kita untuk
mengontrol diri atau menguasai dari terhadap hal-hal yang duniawi. Ternyata banyak
orang menderita dan tubuhnya menjadi sakit disebabkan karena tidak bisa menguasai
diri terhadap kebiasaan buruknya.
Untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan kita, maka
hubungan kita dengan Tuhan harus kita tingkatkan. Dalam hal ini kehidupan
kerohanian (spiritualitas) kita sangat menentukan terhadap kesehatan kita.
Hubungan kita dengan Tuhan (=baca “iman”) tentu akan membuat jiwa kita pasti
lebih tenang, merasakan kedamaian, sukacita dan jauh dari kekuatiran. Hubungan (persekutuan) yang baik yang tetap
terpelihara dengan Tuhan akan membuat kita lebih matang dalam mengelola emosi
kita terhadap situasi-situasi yang menyakitkan. Sebaliknya jika kita
meninggalkan Tuhan dan kita hidup dalam kecemaran tentu akan membuat pikiran
kita kacau, kalut, kecewa dan rasa
bersalah sering membayangi kita karena melanggar FirmanNya. Hal ini akan
membuat tubuh kita menjadi lemah, sulit tidur dan akhirnya membuat asam lambung
kita naik yang berakibat kepada timbulnya penyakit maag dalam tubuh kita. Apakah
kita mau tetap sehat? Peliharalah hubunganmu dengan Tuhan. Shalom.
Baca juga artikel lain....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar